Followers

Senin, 12 September 2011

Mimpi - Laki-laki Yang Meletuskan Pistol

Tadi malam, untuk yang kesekian kali, aku mengalami mimpi lagi. Mimpi yang bisa dibilang aneh, atau mungkin biasa saja, karena mimpi hanyalah bunga tidur. Benar, bukan? Walaupun mimpi itu sendiri masih dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu mimpi yang memang berasal dari Allah (kebenaran yang akan terjadi, yang dia tunjukkan lewat alam mimpi--seperti mimpi bertemu Nabi), mimpi yang berasal dari syetan (yang ingin mengganggu kita atau menyesatkan kita), dan mimpi sebagai bunga tidur.

Saya sendiri, masih belum paham betul bila harus menggolongkan mimpi seseorang masuk dalam kategori mana. Karena mimpi itu memang masih bersifat "maya-wi" alias tak tampak. Mungkin, hanya Nabi Yusuf saja yang bisa mengartikan mimpi. Selebihnya, hanya Allah yang tahu.

Hmm, bila kalian bertanya kepada saya, bagaimanakah pendapat saya tentang mimpi itu sendiri (yang saya alami) dan bagaimana saya menyikapinya?

Saya akan menjawab: Mimpi itu adalah sumber penghasilan saya. Karena berasal dari mimpi itu sendiri, saya mendapatkan suatu cerita (dan tentu saja tak perlu pergi kemana-mana), untuk kemudian saya tulis menjadi sebuah Novel atau cerpen. Bagi saya, mimpi itu ide. Walau kadang memang membuat saya ketakutan setengah mati hingga menyebabkan saya tak bisa tidur dengan nyenyak kembali karena saking buruknya mimpi itu. Tapi toh dalam sehari atau pun dua hari saja mimpi itu akan terlupakan, jadi enjoy saja. Anggap ini suatu pengalaman menarik menjelajahi dunia asing. Dunia yang terbebas dari segala macam realitas yang kadang menurut kita terlalu menjemukan atau pun menyebalkan.

Hari ini, tepatnya tadi malam, saya mengalami mimpi selama dua kali.

Yang pertama, saya bermimpi sedang berada di sebuah rumah kecil, di antara orang-orang yang juga asing, sama sekali belum pernah saya lihat. Ketika beberapa waktu saya berdiri di antara mereka, tiba-tiba saja suasana menjadi kacau (bukan kacau seperti ada demonstan atau peperangan), tapi orang-orang itu sibuk menuangkan kue dan segala jenis manisan ke dalam gelas-gelas cantik dan mangkuk kaca. Ada agar-agar, ada manisan yang berwarna hijau, ada cenil juga, dimasukkan dalam satu wadah kemudian diguyur dengan sirup kental warna hijau.

Setelah beberapa saat, ada ketukan pintu. Salah seorang membukanya. Saya menjulur-julurkan kepala, pengen tahu. Ternyata banyak sekali orang di depan rumah, dan kini mulai merangsek masuk dengan teratur. Anehnya, beberapa orang yang bersama saya tadi sudah berjejer di depan pintu, menyalami mereka satu per satu. O, sekarang saya tahu. Ini seperti berada di pesta ulang tahun. Atau pesta perkawinan yak?
Beberapa orang yang sudah masuk ke ruang kecil itu kemudian mengambil makanan manis-manis yang kami persiapkan tadi, yang lebih anehnya lagi, tiba-tiba saja mereka sudah membawa piring makanan sendiri dari luar (piring makanan yang berisi nasi dan lauk pauk). Heran saja, karena biasanya nasi dimakan belakangan, setelah makanan-makanan ringan. Ternyata benar, tak lama setelah itu si pemilik acara segera menyuruh mereka untuk meletakkan piring dan mengambil cemilan manis yang sudah kami persiapkan di meja tengah. Mungkin mereka yang tak tahu adat.

Hingga ketika saya menyalami orang yang terakhir, entah kenapa saya merasa ada firasat aneh dengan orang itu. Pipi laki-laki itu kempot, memakai baju hem putih (bergaris lurus kecil dan jarang), bercelana panjang warna hitam, dan sebelah tangannya masuk ke dalam hemnya itu seperti sedang membawa/menyimpan sesuatu.
Laki-laki itu tidak mau menerima uluran tangan saya--yang semakin membuat saya heran dan jantung saya mulai berdetak tak beraturan. Jangan-jangan orang itu menyimpan sesuatu yang membahayakan di dalam bajunya itu, saya pikir-pikir.

Ternyata benar dugaan saya, ketika laki-laki itu tidak mau saya jabat, dia malah melangkah maju ke depan dan mengeluarkan tangan kanannya yang sedari tadi dia sembunyikan di dalam baju hem putihnya. Ternyata, laki-laki itu membawa pistol berkilat, yang langsung ia letuskan di udara, yang sontak membuat panik orang-orang. Saya pun begitu. Saya segera berlari ke dalam dan memberitahu orang-orang.

Entah bagaimana kejadiannya, laki-laki itu ternyata berhasil dibekuk oleh orang-orang, dan dibawa masuk ke dalam sebuah ruang yang berada di teras rumah--sebelah kanan. Selama orang itu disingkirkan, saya memberitahu tetangga saya (satu-satunya orang yang saya kenal di situ--tetangga asli--yang bekerja sebagai tukang kebun sebuah sekolah) dan ia langsung marah-marah. Dengan geram ia segera berlari ke depan dan masuk ke dalam ruang tempat laki-laki itu disekap, dan saya membuntutinya. Terjadi perkelahian hebat di sana--saya lihat--karena laki-laki itu dipegang oleh banyak orang (lebih dari 5 orang mungkin). Apakah karena saking kuatnya laki-laki itu, saya tak tahu.

Laki-laki itu dibawa mendekat ke arah saya, dan entah kenapa saya juga jadi geram mengingat tindakannya yang meletuskan pistol di dalam rumah. Dalam keributan orang-orang yang berusaha memegangi tubuh dan tangan laki-laki itu, saya berusaha merangsek masuk dan memukul kepala laki-laki itu. Berulang kali saya memukul kepala laki-laki itu--karena dia membelakangiku.
Dan setelah dia berbalik, entah kenapa tukang kebun yang semula emosi dan ingin menghajar laki-laki itu, malah memarahi saya, karena ternyata laki-laki itu hanyalah tetangga sendiri. Pantas saja sedari tadi tidak ada yang terlihat memukul wajah laki-laki itu, batin saya. Cuma saya saja malah yang emosi dan berulang kali memukul kepala laki-laki itu dengan kuat. Dan setelah saya perhatikan-perhatikan, ternyata memang benar, laki-laki itu adalah tetangga saya sendiri. Waduh, kok bisa ya? Padahal saya yakin benar kalau tadi bukan dia yang menembakkan pistol itu di dalam rumah.

Aneh sekali sih?
Yah, memang begitulah mimpi. Kadang aneh, lucu, atau pun menyeramkan.
Yang jelas, enjoy saja deh.... :)


Tidak ada komentar:

TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG!!!

Ning, nong, ning, glung, Pak Bayan...
Sego jagung ora doyan...
Iwak ingkung, enak'e...
Kesandung dingklek, aduh Mbok'e...
:D

Total Tayangan Halaman

Cari

Nek arep nggoleki lewat kene: