Followers

Rabu, 03 Oktober 2012

DIARY DAUN-DAUN YANG TERJATUH (Catatan Hati Penderita Gagal Ginjal

DIARY DAUN-DAUN YANG TERJATUH
CATATAN HATI PENDERITA GAGAL GINJAL


Penulis: Sutanto Ari Wibowo
Buku keempatku.
Penerbit: Diva Press
Spesifikasi:

Tebal buku: 351 halaman
Harga: Rp 44.000,-

................................................................................................................


[Teruntuk penderita gagal ginjal—yang ada di manapun berada—semangat untuk sembuh, Kawan! Karena tiada penyakit yang tak bisa disembuhkan, bila Tuhan sudah berkehendak!!!]

...............................................................................................................................


Alhamdulillah, sujud syukur, walau dengan perasaan takut, akhirnya buku ini keluar juga. Semoga bisa diterima masyarakat dengan baik dan tidak menimbulkan polemik. Amiin. >.<

***

KATA PENGANTAR PENULIS:

Awal mula saya tergerak untuk menulis—atau lebih tepatnya disebut membukukan—catatan harian ini adalah karena saya begitu prihatin melihat—nyaris—setiap hari, selalu saja ada pasien baru yang memerlukan terapi hemodialisa. Atau kata lainnya; cuci darah. Pembersihan darah kotor juga cairan dari dalam tubuh karena ginjal mereka telah rusak. Padahal, kalau mereka sudah memasuki tahap ini, kebanyakan, mereka tidak akan lepas dari rutinitas cuci darah itu. Sungguh ironis. Sungguh membuat saya mengelus dada. Penyakit ginjal itu bukan penyakit ringan. Bukan penyakit yang patut disepelekan—ketahuilah. Namun penyakit ginjal adalah penyakit yang penuh penderitaan, bersifat—kebanyakan—seumur hidup, hingga ajal menjemput.

Karena itulah saya perlu untuk menulis catatan-catatan kecil ini. Siapa tahu berguna bagi masyarakat dan semua orang, demi memberantas penyakit mematikan itu. Hingga ke akar-akarnya—kalau bisa. Karena ternyata, cara untuk menghindari penyakit ini sangatlah mudah. Semudah minum air putih di pagi hari. Tapi lantaran kurangnya penyuluhan dari dinas kesehatan, banyak sekali orang-orang dari pelbagai kalangan dan usia yang terjangkit penyakit menahun ini, dengan disadari atau tanpa disadari.

Diary ini saya tulis dalam rentang waktu—kurang lebih—satu tahun. Dan itu artinya sudah selama setahun juga—bahkan kini lebih—aku bergelut dengan dunia asing itu, dunia yang menguras banyak emosi, pikiran, tenaga, juga keuangan, karena salah satu kakak saya juga mengidap penyakit itu. Takdir yang sudah digariskan oleh Allah Swt.

Maka izinkanlah, saya, sebagai manusia biasa, berbagi kisah ini pada kalian. Semoga saja bisa memberi manfaat, dan kalau pun tidak, cukup menjadi pembelajaran yang mungkin bisa kita renungi.

***

SYNOPSIS BUKU:

Aku pun tak akan menampik hal itu walau nasib memang tak memandang usia dan wibawa. Bila sudah tiba waktunya, akan terjadi juga suatu hal yang selama ini hanya bisa kita bayangkan dalam benak, yang sama sekali tak kita sadari. Suatu nasib yang misteri, yang terus menguntit kita dari belakang, dan hanya Allah Yang Maha Tahu. Jadi, kenapa kita takut?

***

Penyakit gagal ginjal yang diderita Kak Vi membuat hidupnya berantakan. Semua jatuh. Suami, kakak, adik, kedua anak, dan kedua orang tuanya turut bersedih. Berbagai cara dan obat dicoba demi menghindari dua opsi terakhir bagi seorang penderita gagal ginjal: cuci darah atau operasi. Sayang, penyakit kronik itu tidak sembuh juga. Bahkan, semakin parah.

Hingga, Kak Vi menyerah. Ia pun bersedia melakukan cuci darah. Sepanjang hidupnya. Setiap minggu, Kak Vi diantar ke rumah sakit untuk cuci darah. Namun, penderitaannya tidak juga berkurang. Bahkan, ia harus menyaksikan kematian teman-temannya sesama penderita gagal ginjal. Satu per satu.

............................................................................................

Di tengah pemahaman keliru masyarakat tentang penyakit gagal ginjal dan cuci darah, kisah ini hadir bagai oase yang memberikan pencerahan. Inilah sepenggal kisah seorang penderita gagal ginjal. Menggugah, mengharukan, dan menimbulkan simpati. Sebuah memoar yang membuat kita mensyukuri nikmat sehat yang kita miliki.

Selamat membaca! (Penerbit Diva Press)








































(Cover buku)

Rabu, 27 Juni 2012

(Resensi) Novel Arjuna Ngangkut Beras, Novel Plesetan Paling Cadas

Bicara soal komedi, novel berikut adalah sebuah mahakarya yang dapat membuat Anda terpingkal-pingkal, bersalto ria, sampai guling-guling. Pasalnya, novel setebal 310 halaman ini memiliki cerita paling berbeda dibanding kebanyakan novel bergenre komedi lainnya. Bukannya ranah pernovelan di Indonesia sedang gandrung dengan bandrol dunia misteri alias per-pocong-an. Namun, novel ini mampu menyuguhkan sesuatu yang renyah, siap untuk disantap sampai habis. Dan, tak lupa 'sense of humor' yang kuat ditampilkan dengan alami dalam novel ini. Penyuguhannya tidak menjenuhkan, tidak membuat ngantuk, apalagi membingungkan. Karena novel ini ditulis oleh seorang pengarang yang sudah diakui kebesarannya. Beliau adalah Om Sutanto, penulis novel Paimo dan Mak Jenun serta Mantra.

Novel Arjuna Nangkut Beras sebenarnya plesetan dari buah karya legendaris Ayu Utami, seorang maestro sastra pemenang novel DKJ. Ialah Saman yang dijadikan sebagai plesetan super ngocol Arjuna Ngangkut Beras. Namun, jika Anda membaca dan membandingkan Arjuna Ngangkut Beras dengan Saman, mungkin Anda akan terkejut, karena keduanya memiliki gaya penceritaan, alur, latar, dan semuanya serba berbeda. 1800 bersebrangan.

Berikut penulis akan mereview keseluruhan dari isi buku Arjuna Ngangkut Beras. Dari mulai tata sampul, tata letak, sampai isi buku.

1. Tata Sampul Nyentrik              
Karena novel ceria, tentu sampulnya pun harus menyejukkan. Eye  catching istilahnya. Di sampul depan terpampang ilustrasi 4 gadis lucu dan 1 pria yang sedang mengangkat 2 karung beras. Tampak elegan, namun jauh dari kesan membosankan. Lucu. Tulisan 'Arjuna Ngangkut Beras' dicetak timbul dan bergelombang. Ditambah tulisan 'sebuah Novel' yang merupakan ciri khas novel-novel terbitan Diva Press. Agar semakin menarik ditambah pula teks yang berbunyi 'Plesetan super Ngocol dari Saman karya Ayu Utami'. Memang benar.

Sebagai pembaca dan pembeli. Ketika kali pertama melihat covernya. Tentu kesan tertarik langsung menjalar ke saraf sensorik saya. Saat itu tanpa pikir panjang, saya langsung mengambilnya dari rak novel toko buku, meskipun waktu itu saya tidak tahu novel tersebut adalah novel komedi. Harus saya akui, sang penata sampul 'Ferdika' benar-benar jeli dan dapat mendesain ilustrasi dengan sangat cantik, menawan, dan menggugah. Perlu diacungi dua jempol.

2. Tata Isi Keren
Salah satu ciri penerbit Diva Press adalah sering menyelipkan kotak berisi potongan cerita pada buku. Ibaratnya benang merah yang menjadi inti penceritaan. Tapi, dalam novel-novel komedi terbitan Diva Press box tersebut dijadikan bingkai kejadian lucu. Dan itulah satu lagi ciri khas yang mumpuni dari salah satu penerbit nasional ini. Bukan tidak mungkin banyak penggemar buku-buku Diva yang tertarik karena hal ini. Dalam hal tersebut Sang penata isi novel Arjuna Ngangkut Beras 'Violet Vitriya' menata dengan baik dan anggun tata isi novel konyol ini. Tak lupa tiap halaman berisi bacaan yang sudah ditata tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek untuk dibaca. Disusun demikian baik dan teliti. Tiap awal bab diberi ilustrasi kartun lucu. Pokoknya keren! Juga tiap sisipan box dibingkai dengan kotak sederhana yang diujungnya ada ilustrasi kartun juga. Menggelitik.

3. Isi Buku
Cerita yang diulas runtut adalah kelebihan sebuah novel. Juga, detil-detil yang digambarkan gamblang akan semakin menambah keunggulannya. Dua hal tersebut ternyata diusung lengkap dalam Arjuna Ngangkut Beras. Pengalaman pengarang yang merupakan unsur ekstrinsik sangat dimanfaatkan. Utamanya Arjuna Ngangkut Beras adalah novel bersetting daerah Jawa, dialog-dialog yang diadaptasi kebanyakan campursari. Mantap! Anehnya, penulis sangat piawai meramu kedua aliran bahasa itu. Mungkin kejelian editor juga sangan mendorong nilai estetika novel ini. Namun, yang menjadi kekurangan adalah tidak adanya foot note yang memperjelas dialaog atau kata yang merupakan bahasa Jawa. Tentu hal ini sangat mengganggu apabila pembaca tidak pernah belajar bahasa Jawa atau bukan orang Jawa.

Tentang cerita dan alur Arjuna Ngangkut Beras, keduanya unik dengan polesan ending (akhir cerita) yang menggebrak. Novel ini bercerita tentang petualangan 4 gadis. Markuntili, sebagai sentral sudut pandang. Dan saudara-saudaranya. Yaitu, Laule (sumber konflik), Yasmini dan Cuk, masing-masing memiliki karakter kuat dan konyol, mereka semua memburu Samin (si Arjuna yang bekerja sebagai pengangkut beras di pasar). Petualangan mencari cinta itu dibumbui kejadian-kejadian gokil. Gadis-gadis itu yang notabene para penjual jamu (kecuali Cuk) sangat kocak dan tak pernah menyerah mengejar Samin. Pada akhirnya, cinta mas Samin tak diduga muaranya.

Hikmah yang bisa dipetik dari novel ini sebenarnya jika kita peka adalah yang pertama agar selalu menghadapi hidup dengan santai tapi tetap tidak mengenyampingkan kewajiban. Kedua, jangan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu, karena dengan ikhtiar dan tawakal pasti kita mampu. Walau pada akhirnya kita harus gigit jari, tapi kita harus tetap bangkit.

Semoga dengan dibuatnya review ini, Diva Press tetap unggul dalam menerbitkan novel-novel berkualitas. Terutama yang bergenre komedi. Salam sukses!

Cirebon, 7 Juni 2012

Sabtu, 03 Maret 2012

KERANGKA KARANGAN NOVEL ARJUNA NGANGKUT BERAS

Bocoran lagi nih. Hehe. Dimana aku ingin meng-upload beberapa coretan-coretan yang pernah kubuat saat mengarang Novel Arjuna Ngangkut Beras.

Ternyata lumayan susah lho dulu. Karena hal pertama yang aku pikirkan adalah kekuatan daripada masing-masing karakter tokoh. Mau dibuat seperti apa 4 tokoh perempuan yang kubuat? Apakah seperti Novelnya Ayu Utami yang judulnya Saman?

Ohh, tentu tidak!!! Memalukan kalau aku harus menjadi seorang plagiat karya!!! :)

Tapi, yeah, kuakui kalau inspirasi Novel Arjuna Ngangkut Beras ini berasal dari Novel Saman. Karena dulu aku punya Novelnya dan sering kubaca berulang-ulang. Ehh, tahu-tahu, aku merasa ada yang ganjil dengan Novel itu. Maksudnya, alur yang terlalu cepat membuat beberapa peristiwa menjadi terlipat-lipat. 

Karena itulah, tiba-tiba saja muncul dalam benakku, ketika aku membaca buku itu berulang-ulang karena saking senengnya, sesuatu yang ganjil dan ingin kulampiaskan dalam sebuah karya. Yeah, kurasa aku harus menggali dan mengupas sesuatu yang telipat-lipat itu menjadi sebuah gambaran yang rada jelas--tentu saja dalam artian bukan menjadi plagiat karya sekali lagi, tapi membuatnya dalam karakter dan ciri khasku.

Memang begitu berat membuat Novel ini. Karena aku takut jika saja nanti ada banyak pembaca yang menyerbuku, gara-gara, kalau mereka mengira aku telah menjelek-jelekkan karya mbak Ayu Utami.

Tidak. Tidak. Aku tidak bermaksud demikian.

Aku menulis karya ini karena aku terlalu suka dengan karya Ayu Utami.
Jadi bukan bermaksud untuk melecehkan.

Adapaun nanti bagaimana komentar para pembaca, aku siap menanggungnya. :)

Berikut ini beberapa coretan tanganku, dari ide awal sampai akhir, walau cuma 2 biji hehe, bagaimana aku membuat Novel Arjuna Ngangkut Beras.

Siapa tahu berguna bagi teman-teman yang sedang belajar, kalau menulis itu tak harus selalu memakai komputer pertama kali. 
Cekidot:








































Kerangka karangan pertama, dimana aku sedang sibuk menentukan jalan cerita, alur, masalah apa yang harus aku jadikan topik utama, nama tempat-tempat yang seharusnya aku bikin lain daripada yang lain, dan sebagainya.

Tulisannya awut-awutan, haha, maklumlah, semenjak keluar dari sekolah, aku jarang sekali menulis lagi. Lebih enak mengetik pake komputer. Tik, tik, tik, hihi. Gurih. ^_^


























































Kalau yang ini kayaknya masih simpang siur mau digunakan apa tidak. Karena memang, ada beberapa planning yang harus dihapus dari jalan cerita, karena memang, hanya akan membikin bosan pembaca. :)

Sudah dulu ahh. 
Besok lagi.
Aku mau pulang kerja dulu.
Dadah, bye-byeee... muah! :-*

Luv U.

Minggu, 05 Februari 2012

FOTO EKSIS WITH NOVEL ARJUNA NGANGKUT BERAS

Hai hai hai hai.................
Ketemu lagi dengan saya...
Ehh, maksudnya bukan saya, tapi dengan orang-orang yang mau berfoto dengan Novel saya.
Hihi, bukan bermaksud norak atau kampungan atau apalah gitu saya.
Tapi saya memang senang mengkoleksi foto teman-teman yang mau dan sudi berfoto dengan Novel saya--yang mana saja.
Itung-itung sebagai kenang-kenangan di masa mendatang.
Jadi biar ada rasanya gitu.
Entar kalau sudah tua kan pasti inget tuh sama mereka, jadi bisa inget-inget jaman masih muda dulu. :)
Cekidot deh.
Ini adalah foto temen-temen saya, yang bernama Mbak Eno Dee (penulis asal Jogja) dan Mbak Nessa Kartika (penulis senior dari kota Wonosobo).
Kayaknya sih mereka sedang berada di Jogja (maksudnya pas berfoto itu), yaitu di Wanitatama, pas ada acara Pameran Buku Jogja. Kelihatan kan tuh, rame banget, dan banyak buku yang ditata di rak-rak buku?

Emm, sebenarnya sih aku pengen kesana.
Tapi karena ketiadaan biaya (maklum penulis baru jadi uang masih tipis), aku nggak jadi deh bertemu sama mereka. Padahal tadi jadwal sedang kosong, nggak ada acara sama sekali--selain memperbaiki komputer Om ku yang kayaknya monitornya sedang kebakar. Haha. :D




Tuh kan, cantik-cantik mereka...
Seperti bidadari...
Apa gue bilang...! :D

Senin, 30 Januari 2012

NOVEL ARJUNA NGANGKUT BERAS

Horeeee....
Teman-teman, novel kedua saya sudah terbit nih, novel humor kedua setelah Paimo & Mak Jenun, yang telah terbit 6 bulan yang lalu. Yang ini judulnya: "Arjuna Ngangkut Beras".
Asik nggak? :D
Hihi, kalau aku sih asik-asik aja deh, yang penting pada suka. :D

Novel ini adalah Plesetan Super Ngocol dari Novel "SAMAN" karya Legendaris Ayu Utami.

Berikut rinciannya:
Judul : ARJUNA NGANGKUT BERAS
Tebal : 310 halaman
Editor : La Nina
Harga : Rp 34.000,-
Penerbit Diva Press
Kalau mau pesen online, bisa di link penerbitnya yang ini:
Silakan di klik:
http://divapress-online.com/product/view/1558/arjuna_ngangkut_beras.html


Silakan disimak sinopsisnya di bawah ya.
Dan saya ingin minta maaf kalau tag ini menuh-menuhin FB teman-teman semuanya.
Silakan menikmati dan membeli buku saya di gramedia terdekat atau toko buku lainnya. :)


SINOPSYS :

“Bidadari dari gunung,” ejekku yang tak setuju kalau si Yasmini menggambarkan dirinya seperti Putri Cinderella. Bibirnya saja kayak gitu, yang bawah begitu maju ke depan seperti kapal, dan yang atas begitu merasuk ke dalam dan tipis seperti buntut cumi-cumi.

***

Empat perempuan bersahabat sejak masih seuprit. Markuntili, si pemberontak berhidung bengkak; Cuk, si binal berbibir tebal; Yasmini, si jaim bergigi gempil; dan Laule, si lugu bertubuh ngglujur kayak ular dan tipisnya minta ampun, yang sedang bimbang untuk menyerahkan “tempe bacem”-nya pada lelaki beristri.

Tapi diam-diam, dua di antara sahabat itu menyimpan rasa kagum pada seorang pemuda dari masa silam, Samin, seorang kuli pengangkut beras berambut brekele, yang mempunyai ingon-ingon berupa kethek ogleng edan. Ia pun menjadi buron sejak itu, sehingga harus melarikan diri ke luar kampung.

Lantas, kepada Yasmini atau Laulekah, Samin akhirnya jatuh cinta?
Atau, malah kepada kethek ogleng kesayangannya?



Ini baru namanya kisah kocak bin gokil! Seru dan sangat menghibur! Karya Om Sutanto Ari Wibowo Nendang Boto Limo Ora Popo Mung Gur Mlenthung Gedene Sak Prinsilane Sapi Brenggolo ini patut dibaca oleh siapa saja, karena tak hanya menyajikan guyonan khas penulisnya, tapi di novel ini juga berisi banyak sisi positif yang membangun!

Endorsement:
  1. “Wuih... hehehe, ini buku jenaka yang langsung saya baca sekaligus selesai. Karya si Om Sutanto ini penuh canda, penuh ekspresi bahasa daerah Jawa, penuh kejutan, dan sangat pintar! Dan, saya cukup tercengang dengan kisahnya. Sedari awal sampai akhir tak henti terselip kejailan penulis yang membuat cerita menjadi ‘ramai’, membikin pembaca ikut nimbrung dan seakan menjadi bagian dari temannya si Samin brekele. Penulisan yang lancar dan lucu!!!” (Rayni N. Massardi, pengarang).
  2. Novel berjudul "Samin" sungguh layak untuk dibaca bagi pecinta cerita komedi. Alur yang mengalir disertai lelucon segar khas sang penulis. Membuat novel ini menjadi hidup. pembaca seolah diajak penulis untuk berkomedi ria. karakter para tokoh dalam novel sangat dekat dengan keseharian kita. sehingga pembaca akan betah dengan tulisan yang sederahana dan ngocol abis ini. makanya jangan lewatkan novel "Samin" ini. Dijamin maknyus untuk membuat hidup lebih berwarna...! (Oke Sudrajat, Cerpenis)
  3. Kisah-kisah dalam novel ini penuh dengan deskripsi-deskripsi yang bikin ngakak. Terkesan tidak jaim dan tanpa tedeng aling-aling. Apa adanya dan awassss...! Perut Anda bakalan sakit!!! (Abednego Afriadi, cerpenis, penulis buku Status Pesbuk Paling Gokil).
  4. Membaca novel ini membuat aku geleng-geleng kepala. Kok ada yah cewek yang kayak begini? Dan, buat cewek yang membaca novel ini, bisa bernafas lega karena masih ada yang lebih aneh dari dirinya. Haha... (Andhika Wandana, Penulis Mission Pocongible)
  5. Gila nih buku. Selain ngocol, katakatanya renyah banget. Bikin aku ketagihan buat terus melahap isi bukunya. Pokoknya kalo udah ngakak, terpingkalpingkal, kelojotan, bikin aku lupa segalanya. Lupa mandi, makan, sampe utang di warung sebelah yang numpuknya naudzu billah juga ikut terlupakan. Nyesel deh kalo kalian cuma pegang doang!!! (Princes Shakilaraya, penikmat buku)
  6. Novel Samin ini adalah wujud imajinasi liar penulis yang diolah melalui proses kreatif sehingga mampu menyajikan novel humor yang khas, tidak pasaran dan sangat menghibur. Tokoh-tokoh yang diciptakan juga memiliki karakter kuat dan keunikan tersendiri yang semakin menambah nilai plus novel ini!!! (Qurotul Ayun, Cat Lover)
  7. Setelah membaca 'Paimo & Mak Jenun' yang membuat saya refresh, kini saya disuguhkan novel yang bener-bener bikin tambah suweger! Dijamin ngakak dot com! Penulis memberikan warna baru dalam kosakata yang nyeleneh bin wagu tapi menghibur dalam novel ini. (HW Prakoso, pemenang kuis 'Paimo & Mak Jenun', kontributor antologi DEARLOVE FOR KIDS #3)


Atau kalau mau pesen bisa lewat penulisnya sekalian di: 089673226090
Tapi kalau di penulisnya, tentu ada tambahan ongkirnya, diambil rata-rata saja: 10.000/pos paket kilat.
Jadi harga total: Rp 44.000,-
Sms kalau berminat.
Terimakasih. :)

















































Senin, 16 Januari 2012

KAMUS NOVEL ARJUNA NGANGKUT BERAS

Alhamdulillah ya Allah, Novelku terbit lagiiiii....!!!!!
Aku benar-benar tak menyangka kalau bakal bisa terjadi seperti ini, setelah beberapa tahun yang lalu tak pernah punya angan-angan bahwa aku bisa menulis buku beberapa biji. Ternyata, sekarang bisa kesampaian juga. Benar-benar tak menyangka!!!
Dan ternyata, buku ketiga ini adalah sebagai pembuka lembaran yang sangat bagus bagi tahun 2012. Karena buku ketigaku ini memang terbit di awal tahun 2012, tepatnya bulan January. Aku juga nggak nyangka kalau akan secepat itu penerbit merealisasikannya, karena sebelumnya aku menyangka bahwa Novelku baru akan terbit bulan maret atau mei. Benar-benar kenyataan yang tak disangka-sangka!!! :)

Oke, dalam pada kesempatan ini aku akan mempublish suatu Note, yang tentu saja sangat diperlukan di dalam Novel ketigaku ini. Yaitu Kamus bahasa jawa yang tercantum dalam setiap bab Novelku. Maksudnya agar pembaca yang berasal dari luar jawa, bisa mengetahui artinya dengan membaca kamus ini. Karena memang di bukunya, di sana tidak dicantumkan suatu "footnote/catatan kaki" di setiap bahasa daerahnya.

Oh, ya, sampai lupa ya kalau aku tak memberitahukan judul Novelku sendiri. Hihi. Kali ini judul Novel ketigaku adalah: Arjuna Ngangkut Beras.
Lucu kan? ^_^
Kalau penasaran, cepat buruan dibeli bukunya ya teman-teman...
Kini sudah beredar di seluruh Indonesia lhoooo....!!!!

Dan inilah Kamus Novel Arjuna Ngangkut Beras [maaf kalau toh masih ada yang kurang] :


Berikut ini saya terangkan kata-kata Jawa yang ada di Novel Samin:
1.      Ngglujur : lurus
2.      Ingon-ingon : peliharaan
3.      Keleleken : kemasukan makanan dan nyangkut di tenggorokan
4.      Tugel-tugel : patah-patah
5.      Nguyuh : kencing
6.      Ngising : berak
7.      Ngokop banyu : minum air dengan tidak disengaja
8.      Sampluk : tampar
9.      Mogleng : mati (ini bahasa gaul keluargaku) :p
10.  Dikaplok : ditampar tapi pake genggaman tangan/dihajar
11.  Njepat : mencuat/rusak/dll
12.  Keplengkang : kedua kaki mengangkang dengan tidak disengaja
13.  Brutu pitik : pantat ayam
14.  Kebrebekan : ke-berisikan
15.  Nggandoli/nggantholi : nggandul
16.  Silit pitik : pantat ayam
17.  Pupu : paha
18.  Ngecembeng : basah yang banget/ basah sampai ada genangan airnya/ ada genangan airnya
19.  Ngengkel : ngeyel
20.  Mindlep : ingslup/lingsir/terbenam
21.  Angus : item-item yang ada di pantat penggorengan itu lho, namanya apa ya…
22.  Mangap : mulut terbuka lebar
23.  Wagu : nggak pantes
24.  Dicathek : dicokot/ digigit
25.  Emek-emek : pegang-pegang
26.  Wayu : sudah basi/nggak enak dimakan/dll
27.  Legok : cekung ke dalam
28.  Mrithili : memrithil/mripili/ basa indonesiane ra ngerti :p
29.  Direwangi : disempat2in
30.  Ngroncal : menggeliat
31.  Untu : gigi
32.  Nggilani : njijiki/ jijik
33.  Tepas-tepas : kipas-kipas
34.  Nggembol : mengantongi sesuatu
35.  Nggenah : jelas
36.  Ngilikitik : dikelitikin
37.  Temenanan : beneran
38.  Andeng-andeng : tahi lalat
39.  Ngeyel : ngengkel/nggak mau dibilangin
40.  Mbrebes mili : mau nangis/air mata yang sudah mengalir
41.  Ketiban : kejatuhan
42.  Keklekar : jatuh
43.  Ngglebak : jatuh
44.  Nggeblak : jatuh ke belakang
45.  Ndlosor : jatuh tapi mak sour gitu… gimana ya artinya… emm…
46.  Gundulmu kuwi : jidatmu itu
47.  Ampeg : coba saja pukul ulu hatimu keras-keras. Nah, jika sakit, itu namanya ampeg. :p
48.  Mekrok : mekar
49.  Ngececer : tegang/ngaceng
50.  Mbedusul/menjulus : mlenuk
51.  Klekaran : tiduran
52.  Ngunceki : jari dijulurkan satu saja, terus dimasukkan ke dalam sebuah lubang atau apa dan diputar-putar…
53.  Kecing : bau
54.  Mencolot : meloncat
55.  Keblegong : kakinya masuk ke lubang secara tidak sengaja
56.  Nyeblek’I : menampar-nampar menggunakan suatu benda
57.  Nyucuk-nyucuk : mulut maju
58.  Pithes : penyet
59.  Ngepok : pangkal
60.  Miyik-miyik : artine opo yoo… angel banget… miyik2 kuwi koyo wong tuo kae lho, jalannya udah ngewel
61.  Nggilani : njijiki/jijik
62.  Nunjang : nyampar
63.  Ngotong-ngotong : membawa/membawa barang berat
64.  Tenan : bener/nyata
65.  Mangkel : anyel/kesal
66.  Kambil : kelapa
67.  Nglingguhi : menduduki
68.  Mlenet : pendeng/penyet
69.  Koming : rebut
70.  Brigas : semangat/dll
71.  Bandem : baling/lempar
72.  Ngonceki : mengupas
73.  Kejlungup : jatuh tapi dengan posisi ke depan
74.  Nggragas : doyan makan apa ajah
75.  Nyediti : ngasih bokong/nunjukin bokong
76.   



TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG!!!

Ning, nong, ning, glung, Pak Bayan...
Sego jagung ora doyan...
Iwak ingkung, enak'e...
Kesandung dingklek, aduh Mbok'e...
:D

Total Tayangan Halaman

Cari

Nek arep nggoleki lewat kene: